Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

kau yang selalu aku semogakan

kau yang selalu aku semogakan. mentari pagi terlalu indah untuk ku sambut hanya dengan senyuman. semilir angin terlalu syahdu untuk mengawal rasa rindu. daun yang berguguran seakan tak sabar untuk menahan rindu. padamu... selalu aku semogakan dalam setiap langkah. selalu aku semogakan dalam setiap doa. selalu aku semogakan dalam sepertiga malam. selalu aku semogakan dalam balutan doa hingga air mata tak terbendung. langkah kaki terlalu cepat dari kata hati. langkah jiwa terlalu bersemangat untuk menyambut janji. selalu kusemogakan kehadiranmu yang selalu aku tunggu. dalam balutan doa, asa dan air mata. aku semogakan agar kita mampu bersama-sama hingga akhir waktu. aku semogakan agar selalu bisa memelukmu. menatap mata indahmu. aku semogakan agar aku selalu mendampingimu sampai akhir hayatku. aku semogakan duhai penyemangat jiwaku. aku semogakan Tuhan mempersatukan jiwa... jiwaku dan jiwamu saat raga teronggok tak berdaya. duhai, penyemangat hidupku.

MARI BERPUISI TENTANG ENGKAU

Tahun ini, kau bawa aku lari. berlari ke jalanan sunyi yang baru kujumpai. bahkan aku harus berkenalan dengan dedaunan, rumput, dan udara. sang surya pun nampak berbeda. hingga senja usai, aku masih termangu. menatap kemilau bintang dan rembulan. hingga suatu massa. kau seret aku tuk berlari tanpa kenal ruang dan waktu. bersembunyi dalam gegap gempita kehidupan. tenggelam dalam lautan pemikiran nakal untuk maju. namun, yang kutemui hanya sendu. karena kau masih saja sabar menunggu. menunggu sang waktu menutup waktumu. jika kau masih sedia menunggu. tunggulah. apa salahnya menjemput bola. apa salahnya kita mengembangkan diri. karena bakti pada negeri tak kan pernah mati. daun daun kian berguguran. buah punya biji. biji tumbuh berkembang. apa iya sampai kini kau masih ingin disini? engkau... sini adek bisiki "ya... mau ya...." Engkau... sini berbenah. karena semangatku tak pernah patah. meski kau paksa aku tuk menyerah.