Langsung ke konten utama

Teknologi Penghancur Peradaban? Yes or No

Seiring perkembangan teknologi dan informasi banyak sekali hal-hal baru yang bermunculan. Seperti sekarang kita ketahui bahwa gadget sudah menjadi hal yang biasa dipakai oleh anak-anak. Bahkan anak usia balita sudah dikenalkan dengan berbagai gadget berfitur canggih. Namun, dengan berbagai kemajuan yang tersebut kita pun harus membayar itu semua. quality time yang seharusnya bisa kita nikmati dengan anak-anak kita malah terbuang begitu saja. waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk bercengkerama, bersendau gurau dan memantau perkembangan anak-anak terlalui begitu saja tanpa ada bekas yang berarti. tidak hanya anak-anak, orang dewasapun juga begitu. Komunikasi langsung yang dulu menjadi hal yang sangat penting dan menjadi budaya kini mulai memudar. dalam suatu bus misalnya, dulu jika kita duduk dengan orang di dalam bus, maka kita akan menegurnya, bertanya mau kemana, dan berbagi pengalaman. namun sekarang, kita hanya diam saja dan lebih asyik bermain dengan gadget masing-masing. di saat kumpul dengan teman-teman pun kita lebih asyik menggunakan gadget daripada bertegur sapa menanyakan kabar. dekat tapi jauh :-) mari kita coba merenung sejenak berbagai kemudahan kini kita temukan, namun semua itu malah lebih sering membuat kita semakin malas dan tidak menghargai suatu proses. tantangan yang seharusnya menjadi pemicu semangat kita malah mematahkan niat kita. ditempa sedikit malah bermanja-manja. memang, tidak semua berdampak negatif tergantung bagaimana kita mengelola diri kita untuk pandai-pandai menggunakan teknologi secara efektif dan efisien. karena jika tidak, maka anda,saya bahkan kita semua yang akan hancur diperbudak oleh teknologi. peradaban yang sudah dibangun sedemikian rupa dengan susah payah akan hancur dengan adanya suatu mesin canggih. Sungguh, sebuah kemajuan itu harus kita beli itu semua tidak kita dapatkan dengan cuma-cuma. Jika saya diminta untuk memilih, maka saya akan memilih untuk kembali ke zaman dahulu. memang kurang maju dalam kecanggihan teknologi namun, lihatlah mereka mampu walaupun dengan peralatan yang sederhana, mereka pun tumbuh dengan beradap, menghargai sebuah proses dan perjuangan
sumber gambar : www.google.com Teknologi Penghancur Peradaban? Yes or No jawablah dalam hati saja. semoga bermanfaat. waallahu alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“SKENARIO PERGAULAN BEBAS”

TOKOH  Kendil         :     anak nakal yg memprofokatori teman-temannya . Chemed     :     teman kendil yg pertama kali terpengruh terhadap virus negative itu. Dhani           :     sahabat tina, puput, putri dia anaknya tomboy tapi baik hati Tina             :   dia juga sahabat mereka yang lugu, lembut, serta sntun Puput           :   adik Putri Putri            :   kakak puput. Bu Eky        :   ibunya puput dan putri Di sebuah SMA terdapat sekelompok siswa yang terikat persahabatan yang sangat erat. Tetapi di antara mereka ada satu siswa yang nakal. Siswa itu sukanya tidur didalam kelas. Karena suka keluar malam, minum-minuman keras, bahkan menggunakan narkoba. Chemed                      : “woy   ndil!!!!! Loe tu suruh ngerjain tugas kok malah tidur!!!!” (sambil menghampiri Chemed) Kendil                           :”eh,, med… sini loe!!! Loe mau gak entar malam ikut gue???? Chemed                      : “ kemana??????” Kendil               

KOLASE LIMBAH ALAM

     A.   FOTO KARYA                         Nama                         :            Eky Dimas Yuliati                         Kelas                         :            XII IPA 3                         No                             :            10     B.   IDENTITAS ·          Judul karya               : The Simple House ·          Jenis karya               : Kolase Limbah Alam ·          Media                      : Triplek, kardus, limbah alam, lem kayu, serbuk kayu ·          Ukuran                     : 60 x 40 cm ·          Tahun pembuatan    : 2013     C.    KONSEP             Setiap hari kita akan menemukan sampah   alam di sekitar kita. Seperti   kulit rambutan, daun rambutan, daun jambu, daun jeruk dan lain-lain. Sampah alam tersebut dapat digunakan untuk membuat suatu karya seni yaitu kolase limbah alam.             Untuk membuat suatu kolase limbah alam kita perlu menyiapkan t